SEGENGGAM
HARAPAN
AKAN MASA DEPAN
Sumber
gambar : Liputan6.com
Segenggam
harapan untuk masa depan
Terik matahari
begitu terasa,Semakin kuat dekapannya. Memang sinar mentari kian meninggi,tapi
tak menghapuskan semangat mereka ini.
Seorang pemulung sampah. Salah satu bagian dari bangsa Indonesia yang rela
bersusah payah,demi mendapatkan pundi-pundi rupiah. Mereka mungkin menyiratkan
amarah,tapi pada akhirnya mereka hanya pasrah. Ya, mereka mungkin marah pada
keadaan. Karena mereka tak pernah menginginkan hidupnya serba kekurangan.
Tetapi apa daya,mereka tak tahu cara memperbaiki kehidupan.
Kaki yang melekat pada jalanan, peluh keringat yang membasahi badan, sekarung
sampah di genggaman tangan, itu semua sudah biasa mereka lakukan. Tetapi apa
hasilnya? Semua itu tentu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan. Banyaknya
jumlah pemulung di Indonesia menandakan banyak masyarakat yang masih berada di
garis kemiskinan. Kata orang, Indonesia sudah merdeka. Tetapi nyatanya, masih
banyak rakyat yang hidup kurang sejahtera. Kata orang,Indonesia Negara yang
kaya. Tetapi nyatanya, masih banyak rakyat Indonesia yang miskin. Kata orang,
Indonesia Negara yang besar. Tetapi nyatanya, masih banyak rakyat Indonesia
yang berpikiran kecil.
Untuk memulai segala sesuatu yang besar,kita perlu memulainya dari bawah.
Banyak orang yang mengabaikan apa yang terjadi di sekitarnya,Padahal perbuatan
baik tidak selalu diawali dengan hal besar. Mulailah dengan hal kecil, Karena
sesuatu yang besar berawal dari hal yang kecil. Mencoba memulai perubahan
dari masyarakat bawah. Para pemulung di Indonesia biasanya bersusah payah dalam
hal mencari sampah. Kemudian hasil yang mereka dapatkan langsung mereka jual,
namun dengan upah yang minimal. Daripada langsung menjualnya, saya mempunyai
ide untuk membuat projek sosial yang bernama Recom (Recycling Community).
Recom merupakan sebuah wadah bagi para pemulung untuk mengembangkan
kreativitasnya dalam mengelola sampah menjadi barang yang bernilai jual lebih.
Di sisi lain,Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4
menurut CIA World Factbook. Padatnya jumlah penduduk di Indonesia ini diiringi
dengan sifat masyarakat Indonesia yang gaya hidupnya konsumtif. Banyak sekali
jumlah sampah plastik yang digunakan di Indonesia. Padahal,Sampah plastik
bukanlah suatu limbah yang bisa dengan mudah diurai oleh tanah. Pembuangan
limbah plastik secara berlebihan akan merusak lingkungan. Nah, Recom (Recycling
Community) disini juga bisa menjadi upaya dalam perawatan bumi yang sudah
semakin tua ini.
Di dalam Recom (Recycling Community) para pemulung akan diberi
pelatihan-pelatihan tentang pemanfaatan sampah menjadi suatu kerajinan yang
memiliki nilai jual lebih dipasaran. Sehingga, upah yang mereka dapat itu
bisa meningkat dan dapat mencukupi kebutuhan mereka. Dengan adanya Recom,
jumlah orang miskin akan berkurang dan pendapatan Negara bisa meningkat seiring
berjalannya waktu. Saya mempunyai relasi dengan salah satu organisasi kemasyarakatan
yang dengan sukarela menyediakan pelatihan-pelatihan tentang pengelolaan sampah
baik sampah plastik maupun sampah kertas. Jadi dibentuknya Recom (Recycling
Community) ini akan bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan tersebut,agar
bisa belajar dalam pengelolaan sampah.
Para mahasiswa juga bisa berperan aktif dalam kegiatan ini.Yaitu melalui aksi
POS (Pilah-pilih Olah Sampah) Setiap orang itu pasti tidak akan lepas dengan
yang namanya sampah. Setelah mengkonsumsi minuman maupun makanan,diharapkan
wadahnya itu dapat dikumpulkan terlebih dahulu menurut jenisnya. Apakah sampah
itu jenis plastik , botol, maupun kertas Koran. Kemudian,jika sudah terkumpul
banyak, bisa disalurkan ke Recom (Recycling community) ini.Mahasiswa yang ingin
membantu program Recom (Recycling Community),bisa dengan sukarela ikut
membantu.Sehingga,kepedulian sosial mereka terhadap masyarakat bawah juga dapat
meningkat.
Ketika para pemulung di Indonesia dapat lebih sejahtera hidupnya,maka
perekonomian rakyat menengah kebawah dapat diperbaiki dan tingkat kemiskinan di
Indonesia juga dapat berkurang. Sebagai bangsa Indonesia,lakukan usaha yang
sebesar-besarnya untuk menggapai impian yang sebesar-besarnya pula.
Prioritaskan kita untuk pengabdian kepada Indonesia. Ingatlah segala sesuatu di
dasari oleh niat. Jadi,luruskan juga niat kita semata-mata hanya untuk
menggapai ridho Allah SWT. Karena, jika bangsa sebesar Indonesia tidak dibangun
dengan baik dan tidak berpihak pada rakyat kecil,maka yang terjadi adalah kehancuran.
Komentar
Posting Komentar