PERAN SUNAN GIRI
1. Islam Di daerah Blambangan
Ketika Raden paku selesai belajar di pasai
kemudian beliau bersama Raden Makdhum Ibrahim meneruskan perjalanan ke mekah
untuk menuaikan ibadah haji,kemudian baru pulang ke Jawa.Setelah itu,Raden Paku
ditugaskan sunan ampel untuk kembali berdakhwah ke negeri blambangan(tempat
kakek kandungnya sendiri,prabu minak sembuyu).Prabu minak sembuyu sangat senang
sekali sebab cucunya yg pernah dibuang ke lautan itu ternyata masih hidup dan
kini sudah dewasa.Setelah mengetahui tujuan raden paku untuk mendakwahkan
islam,prabu minak sembuyu tidak menghalang halanginya.Karena itu lah,akhirnya
Agama islam menjadi berkembang di blambangan.sedang agama Hindu Budha menjadi
terdesak sampai ke pulau bali dan gunung tengger.
2. Perkembangan islam di gresik
Menurut riwayat lain,setelah selesai
belajar di pasai Maulana ishaq memerintah sunan giri untuk kembali ke jawa.Sebelum
itu,raden paku dibekali bungkusan kain putih yg berisi tanah.Jika ia telah
sampai digresik,maka raden paku diperintah untuk mendirikan pesantren yg warna
tanahnya sama dengan warna tanah yg ada dibungkusan itu.Setelah itu Raden paku
pergi kembali pulang untuk memberitahu pengalamannya itu kepada sunan ampel dan
kemudian ia diperintahkan tuk kembali ke Gresik untuk bertemu kembali dengan
ibu angkatnya,Nyai Ageng Pinatih.Ketika sampai di gresik,ia kembali membantu
Nyi Ageng pinatih untuk berdagang sambil berdakwah.Ada salah satu peristiwa
yang merupakan salah satu keistimewaan Sunan giri yaitu mengubah karung yg semula
berisi batu dan pasir menjadi karung yg berisi damar,rotan,dan emas,dsb.Dan
akibat peristiwa itu Nyi ageng pinatih yg semula tdk pernah bersedekah menjadi
org yg senang berzakat kepada fakir miskin di wilayah gresik.Dan dengan
demikian Islam menjadi lebih berkembang di
Gresik.(Peristiwa panjangnya akan dijelaskan di keistimewaan nanti)
3. Pembangunan Pesantren Giri.
Setelah menikah,Sunan giri tetap membantu
ibunya berdagang sambil menyebarkan islam.Karena itulah sunan giri banyak
dikenal di nusantara.Demikian juga sewaktu dirumah beliau mengajar orang orang
yang ingin belajar kepadanya.Tapi Nampaknya,semakin lama semakin banyak orang
yang ingin belajar kepada sunan giri.Kemudian Sunan Giri meminta izin untuk
meninggalkan dunia perdagangan dan memfokuskan dirinya dalam penyiaran agama
islam dengan mendirikan pesantren.Setelah ada persetujuan,Sunan Giri
mengasingkan diriuntuk bertafakur selama 40 hri 40 malam di sebuah goa didesa
kembangan wilayah gresik.Setelah bertafakur ia kembali teringat akan pesan
ayahnya untuk mencari tanah yg sama dengan bungkusan itu.Kemudian ia mulai
mengembara dan Pada akhirnya Sampailah ia di daerah yang dimaksud itu.Maka
Sunan giri segera membangun pesantren dengan bantuan masyarakat dan nyai ageng
pinatih.Pesantren itu terletak di daerah dataran tinggi atau
perbukitan.Kemudian Pesantren itu diberi nama pesantren giri.Giri adalah Bahasa
sanksekerta yg artinya gunung.Pesantren itu kini terletak di dusun desa
sidomukti,kecamatan kebomas,gresik.
4. Dalam Peresmian Masjid Demak
Sunan giri juga ikut berperan dalam
peresmian masjid demak.Ketika itu Sunan kalijaga hendak meresmikan masjid demak
dengan pertunjukan wayang.Pada waktu itu pertunjukan wayang bentuknya masih
berupa wayang beber.wayang beber itu wayang yang bentuknya mirip manusia.Tetapi
pendapat sunan kalijaga ini ditolak oleh sunan giri.karena,wayang bergambar
manusia itu haram hukumnya menurut ajaran islam.Karena peringatan itulah,sunan
kalijaga membentuk kreasi wayang yg bentuknya mirip karikatur dan saat itulah
wayang kulit tidak berwujud gambar manusia.Sewaktu peresmian,pagelaran wayang
kulit dibuka untuk mengumpulkan rakyat dan baru boleh masuk kalau sudah
membayar dengan mengucapkan dua kalimat syahadat sbg karcisnya.dengan
demikian,persebaran islam semakin meningkat.
5. Pesantren giri menjadi giri kedaton.
Semakin lama persebaran masyarakat semakin
luas,maka Pesantren Giri kini berubah nama menjadi giri kedaton yang menurut
babad jawa artinya keraton/kerajaan giri
6. Sunan Giri Sebagai sesepuh wali sanga
Dengan adanya giri kedaton menunjukan bahwa
di giri ada semacam pemerintahan ulama.Tepatnya Ketika sunan ampel wafat,sunan
giri diangkat menjadi sesepuh walisanga/pemimpin islam se jawa timur.Maka dari
itu, berarti sunan giri adalah pemimpin walisongo sekaligus menjadi seorang
raja di Giri Kedaton.
·
Sampai akhir hayatnya, Sunan Giri tetaplah
merupakan pahlawan islam yang sangat diagungkan. Beliau merupakan orang yang
banyak menyebarkan ajaran Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan
sekitarnya. Tepat pada hari Senin bulan Dzulhijjah beliau meninggal dunia.
Jenazahnya dimakamkan di Gunung Giri Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik. Sampai
saat ini banyak peziarah dari penjuru tanah air datang ke makam beliau karena
jasa-jasa beliau dalam menyebarkan agama Islam. Semoga jasa-jasa beliau dalam
menegakkan ajaran agama Islam diterima di sisi allah SWT. Amien Ya Robbal
Aalamien.
METODE BERDAKWAH
Sunan Giri Berdakwah melalui cara ceramah-ceramah di
masyarakat dan di pesantren Giri.Selain Ceramah,beliau juga menyampaikan ajaran
ajaran agama islam dengan cara mengadakan permainan tradisional
anak-anak,seperti Jelungan dan cublakcublak suweng.
Sembari melakukan permainan yang disebut jelungan itu
biasanya anak-anak akan menyanyikan lagu Padhang Bulan :
Yo prakanca dolanan ing njaba
Padhang mbulan padhangé kaya rina
Rembulané kang ngawé-awé
Ngélikaké aja turu soré-soré
Syair dari tembang dolanan padang bulan apabila
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:
‘Ayo teman-teman bermain diluar’
‘Cahaya bulan yang terang benderang’
‘Rembulan yang seakan-akan
melambaikan
tangan’
‘Mengingatkan kepada kita untuk tidak tidur sore-sore’
Dalam tembang dolanan padang bulan mengandung makna religius
(kagamaan). Maksud dari tembang dolanan tersebut adalah kita hendaknya
bersyukur kepada yang Maha Kuasa untuk menikmati keindahan alam. Untuk
menunjukkan rasa syukur itu kita diharapkan tidak tidur terlalu sore karena
kita bisa melaksanakan ibadah di waktu malam.
Adapun lagu Cublak-cublak suweng yaitu:
Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter,
mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere,
sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong,
Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong.
Cublak-cublak suweng, suwenge teng gelenter,
mambu ketundhung gudel, pak empo lera-lere,
sopo ngguyu ndhelikake, Sir-sir pong dele kopong,
Sir-sir pong dele kopong, sir-sir pong dele kopong.
Lagu
dolanan anak-anak di Jawa, karya Sunan Giri (1442M) ini berisi syair ‘sanepo’
(simbol) yang sarat makna, tentang nilai-nilai keutamaan hidup manusia.Permainan ini pastilah sudah
lama kita tinggalkan. Namun tanpa kita sadari sampai kita dewasa pun kita masih
melakukan ’permainan’ ini. Dalam kehidupan sehari-hari. Permainan anak-anak yang
akrab bagi masyarakat Jawa ini ternyata mengandung banyak makna dan mengajarkan
kehidupan sedari kecil.
Berikut
ini Makna lagu dolanan Cublak-Cublak
Suweng yang menakjubkan :
Cublak-cublak suweng,
Cublak
Suweng artinya tempat Suweng. Suweng adalah anting perhiasan wanita Jawa.
Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga, yaitu Suweng (Suwung,
Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.
Suwenge teng gelenter,
Suwenge Teng Gelenter, artinya suweng berserakan. Harta
Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar
manusia.
Mambu ketundhung gudel,
Mambu
(baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau). Maknanya, banyak orang
berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang bodoh (diibaratkan Gudel)
mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan keserakahan, tujuannya
untuk menemukan kebahagiaan sejati.
Pak empo lera-lere,
Pak empo
(bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri). Orang-orang bodoh itu mirip
orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun hartanya melimpah, ternyata itu
harta palsu, bukan Harta Sejati atau kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan
karena dikuasai oleh hawa nafsu keserakahannya sendiri.
Sopo ngguyu ndhelikake,
Sopo
ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg menyembunyikan). Menggambarkan bahwa
barang siapa bijaksana, dialah yang menemukan Tempat Harta Sejati atau
kebahagian sejati. Dia adalah orang yang tersenyum-sumeleh dalam menjalani
setiap keadaan hidup, sekalipun berada di tengah-tengah kehidupan orang-orang
yang serakah.
Sir-sir pong dele kopong,
Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa
isi). Artinya di
dalam hati nurani yang kosong. Maknanya bahwa untuk sampai kepada menemu Tempat
Harta Sejati (Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan
diri dari atribut kemelekatan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri,
tersenyum sumeleh,rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa
memakai rasa dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya.
Secara garis besar makna filosofi dari lagu dan permainan
ini bisa ditafsirkan sebagai berikut:
untuk
mencari harta janganlah menuruti hawa nafsu tetapi semuanya kembali ke hati
nurani yang bersih.
Tidak dipengaruhi hawa nafsu dsb. Dengan hati nurani akan lebih mudah
menemukannya, tidak tersesat
Kesimpulan Pesan moral lagu dolanan “Cublak
Suweng” adalah:
“Untuk mencari harta kebahagiaan sejati janganlah manusia menuruti hawa
nafsunya sendiri atau serakah, tetapi semuanya kembalilah ke dalam hati
nurani, sehingga harta kebahagiaan itu bisa meluber melimpah menjadi berkah
bagi siapa saja ”
Keistimewaan
1. Dapat Bertahan di Tengah Samudra
Ketika
Sunan Giri masih bayi ia dibuang ke laut.Peti tersebut tampak timbul dan
tenggelam dipermainkan gelombang laut.Namun,anehnya peti yg berisi bayi
tersebut tidak tenggelam dan bayi yg ada didalamnya pun masih tampak
sehat.Ketika hari telah malam ada sebuah kapal dagang yang melintas di Selat
bali dan menubruk peti itu.Sungguh aneh sekali,sebab tiba2 kapal itu macet,tidak bisa bergerak
maju atau mundur.Ketika diperiksa oleh dua anak buah nahkoda kapal,ternyata
kapal itu tidak menubruk tapi disebelahnya ada peti berisi bayi.Peti tersebut
kemudian dibawa oleh nahkoda itu.Tetapi ada kejadian aneh lagi ketika nahkoda
itu ingin melanjutkan pelayarannya ke selat bali,Kapal itu tidak mau
bergerak.Tapi ketika kapal itu hendak diputar kembali ke gresik,kapal itu pun
dapat melaju dengan cepat.Setelah itu nahkoda itu memberikan peti bayi itu
kepada atasannya,Nyi Ageng Pinatih.Dan kemudian dirawatlah bayi itu.Mulai saat
itu juga Nyi Ageng Pinatih menjadi ibu angkat Sunan Giri.
2. Dapat melompati lautan
Ketika sunan giri berumur sebelas
tahun,barulah ia belajar ilmu pengetahuan kepada sunan ampel.Setiap hari ia
pergi ke Surabaya untuk menuntut ilmu dan sore kembali pulang ke Gresik.Padahal
dimasa itu belum ada kendaraan bermotor.Tetapi,atas ijin yang maha kuasa ia
diberi suatu kemudahan.Tanpa susah payah untuk menempuh perjalanan jauh,ketika
hendak berangkat ia cukup hanya datang ke pantai Gresik dan kemudian ia
berdoa.Atas kekuasaan allah pantai Surabaya mendekat ke gresik,maka sunan giri
tinggal melompatinya saja.Demikianlah setiap hari ketika ia hendak belajar
kepada sunan ampel.ia pulang pergi dari gresik ke Surabaya dan sebaliknya.
3. Wajahnya memancarkan cahaya di tengah malam
Sunan Ampel yang belum tahu tentang
keistimewaan sunan giri yg dapat melompati lautan,tentu saja merasa kasihan
kepada sunan giri.Lalu ia menyarankan agar sunan giri mondok
dipesantrennya.Pada suatu malam ketika sunan ampel hendak melakukan solat malam
ia menjenguk para santrinya.Setelah membuka pintu kamar santrinya,beliau
terkejut melihat seberkas sinar memancar dari wajah seorang santrinya.Saat itu
keadaan sangat gelap sehingga sunan ampel tidak jelas melihat wajah santrinya.Tapi
beliau mendekati dan memberi tanda ikatan sarung kepada santrinya itu.Keesokan
harinya,ternyata sunan giri lah yang terdapat ikatan sarung tersebut.Mulai saat
itu sunan ampel menjadi ingin tahu siapakah sunan giri sebenarnya.Ketika Nyi
Ageng Pinatih datang tuk menjenguk sunan giri,Sunan ampel bertanya kepadanya
perihal sunan giri.Atas pengakuan Nyi Ageng Pinatih,sunan ampel teringat
kembali cerita pamannya,Syeikh Maulana Ishaq dan beliau yakin dialah anak dari
pamannya tersebut.
4. Dapat merubah Karung Isi batu dan Pasir
menjadi karung Isi rotan,damar,dan emas
Pada
usia 23 tahun, Sunan Giri diperintah oleh ibunya untuk mengawal barang dagangan
ke pulau Banjar/kalimantan. Nahkoda kapal diserahkan kepada pelaut
kawakan yaitu Abu Hurairah. Walau pucuk pimpinan berada di tangan Abu Hurairah
tapi Nyai Ageng Pinatih memberi kuasa pula kepada Sunan Giri untuk ikut
memasarkan dagangan di Pulau Banjar.
Tiga
buah kapal berangkat meninggalkan pelabuhan Gresik dengan penuh muatan. Tetapi
sesudah kapal merapat dipelabuhan Banjar,Raden paku membagi-bagikan barang
dagangannya dari Gresik itu secara gratis kepada penduduk setempat.Abu Hurairah
pun merasa cemas.Ia menasehati sunan giri,tetapi sunan giri tetap menenangkan
hati abu Hurairah agar dagangan itu tetap dibagi bagikan.Sebab,penduduk Banjar
saat itu sedang dilanda bencana kekeringan dan kurang pangan.Sedangkan ibunya
sudah terlalu banyak mengambil keuntungan dari mereka.Padahal Nyi Ageng pinatih
belum pernah mengeluarkan hartanya dan membayar zakat.Nah,dengan membagikan
dagangan itulah ibunya bisa berzakat tuk membersihkan diri.Ketika hendak
kembali ke gresik,Karung2 dagangannya diganti dengan pasir dan batu agar kapal
tidak oleng.Setelah mengetahui perbuatan anak angkatnya itu,Nyai Ageng pinatih
marah besar.Tetapi sunan giri tetap meminta ibunya untuk tetap bersabar dan
membuka karung2 tersebut.Ajaibnya,ketika awak kapal membuka karung-karung itu
mereka terkejut.Karung-karung itu isinya menjadi barang-barang dagangan yang
biasa mereka bawa dari banjar, seperti rotan, damar , kain dan emas serta
intan. Bila ditaksir harganya jauh lebih besar ketimbang dagangan yang disedekahkan
kepada penduduk Banjar.Kemudian Nyi Ageng menyesali perbuatannya dan meminta
maaf kepada sunan giri.Mulai saat itu juga ia menjadi senang berzakat sehingga
semakin berkembang pula lah islam pada saat itu.
5. Menikah dengan dua istri dalam sehari.
Al-kisah
ada seorang bangsawan Majapahit bernama Ki Ageng Supa Bungkul ia mempunyai
sebuah pohon delima yang aneh didepan rumahnya. Setiap kali ada orang yang
hendak mengambil buah delima itu,pasti akan mengalami nasib celaka hingga
tertimpa penyakit berat sampai meninggal dunia. Suatu ketika Sunan Giri tanpa
sengaja lewat didepan pekarangan Ki Ageng Supa Bungkul.Begitu ia berjalan
dibawah pohon delima, tiba-tiba buah delima pohon itu jatuh mengenai kepala
Sunan Giri.Ki Ageng Bungkul pun tiba-tiba muncul dan menyuruh sunan giri untuk
menikahi putrinya.Memang, Ki Ageng Bungkul telah mengadakan sayembara, siapa
saja yang dapat memetik buah delima itu dengan selamat maka ia akan dijodohkan
dengan puterinya yang bernama Dewi Wardah. Raden Paku bingung menghadapi hal
itu. Maka peristiwa itu disampaikan kepada Sunan Ampel.Sunan ampel menyarankan
agar ia menikah dengan dewi wardah pula.Sebab,Ki Ageng Bungku adalah serang
muslim yang baik dan Dewi Wardah juga
seorang muslimah yang baik. Karena hal itu telah menjadi niat Ki Ageng Bungkul
untuk menikahkan putrinya,maka sunan giri juga tidak boleh mengecewakan niat
baiknya itu.Sunan ampel juga tidak keberatan jika sunan giri menikah dengan dua
istri.Maka,Sesudah melangsungkan akad nikah dengan Dewi Murtasiah(anak sunan
ampel) selanjutnya sunan giri akan melangsungkan perkawinan dengan Dewi
Wardah.Itulah liku-liku perjalan hidup Raden Paku. Dalam sehari ia menikah dua
kali. Menjadi menantu Sunan Ampel, kemudian menjadi menantu Ki Ageng Bungkuk
seorang bangsawan Majapahit yang hingga sekarang makamnya terawat baik di
Surabaya.
6.
Mengalahkan
seorang Pertapa gunung lawu (Begawan Minta Semeru)
Kurang lebih tiga tahun lamanya
Sunan Giri mendirikan pondok pesantren yang terletak di gunung giri,
termasyurlah nama pondok itu ke seluruh penjuru Pulau Jawa. Dan pada saat itu,
tersebutlah di Gunung Lawu terdapat sebuah padepokan yang dipimpin oleh seorang
Begawan sakti bernama Minto Semeru. Konon kabarnya Begawan Minto ini sangat
sakti dan iri akan kemasyuran padepokan sunan giri.Begawan Minto merasa
tersaingi, karena itu berangkatlah Begawan Minto ke padepokan Giri. Pada saat
Begawan Minto tiba, Sunan Giri sedang mengerjakan sholat. Dia hanya bertemu
dengan salah satu muridnya yang menjaga pintu gerbang padepokan Giri.Setelah
selesai solat,sunan giri menemui Begawan minto.Sunan Giri menyambut
kedatangannya dengan ramah, sedikitpun tak ada kecurigaan bahwa kedatangan sang
Begawan untuk mengajak adu kesaktian.Setelah itu Begawan Minto menjelaskan
maksud kedatangannya dan mengajak adu kesaktian.Sunan giri menerangkan bahwa
disemesta ini semua adalah kehendak allah.Jadi,Jika Begawan hendak mengalahkan
sunan giri dan memenggal lehernya tetapi jika Tuhan tidak menghendaki maka
berbagai cara yang ditempuh Begawan mintopun pasti tidak dapat
mengalahkannya.Tapi,Begawan minto tetap saja menantang sunan.Ia mengajukan
perjanjian kepada sunan,bila sunan giri kalah maka ia akan dibunuhnya.Tapi jika
sunan giri menang maka Begawan minto akan berguru kepada sunan giri.
Maka, Kedua orang itu kemudian
keluar dari lingkungan Pesantren menuju lapangan luas dan saling berhadapan.Sebelum
pertarungan dimulai Begawan minto berlari menuju gunung pertukangan,ia membawa dua
ekor angsa(jantan dan betina) lalu kedua angsa itu dikubur hidup-hidup.Setelah
selesai dia kembali ke tempat semula Kanjeng Sunan berada.Ia menyuruh sunan
giri menebaknya.Sunan Giri menjawab dengan tenang bahwa yang telah dikubur itu
adalah sepasang ular naga.Otomatis Begawan minto tertawa dan menganggap tebakan
itu salah.Namun sunan giri menyuruh Begawan minto untuk membongkar kuburan
itu.Ketika dibukanya kuburan itu dan ternyata keluarlah sepasang ular naga.
Sang Begawan sangat terkejut dan mengakui dirinya kalah namun ia tidak menyerah
untuk mulai melakukan serangan.Berkali-kali sang Begawan mengeluarkan ilmu
kesaktiannya, dan berkali-kali pula ia tidak dapat mengalahkan ilmu Kanjeng
Sunan, hingga akhirnya sang Begawan mengeluarkan ilmu andalannya dengan
melepaskan ikat kepala dan melemparnya ke udara.Tapi,kemudian sunan giri juga
melemparkan sorbannya ke udara sehingga ikat kepala milik Begawan dapat
dikalahkan oleh sorban sunan giri.
Hal tersebut menandakan bahwa sang Begawan tetap kalah. Sang Begawan semakin penasaran, dicobanya adu kesaktian sekali lagi. Sang Begawan menciptakan beberapa butir telur. Telur-telur itu disusunnya dari bawah ke atas. Anehnya, telur-telur itu tidak jatuh. Melihat permainan itu, Kanjeng Sunan tidak mau kalah. Telur-telur itu diambilnya satu persatu dari bawah, dan lebih aneh lagi, telur-telur itu tidak jatuh ke bawah hingga telur itu dapat diambil semuanya.
Hal tersebut menandakan bahwa sang Begawan tetap kalah. Sang Begawan semakin penasaran, dicobanya adu kesaktian sekali lagi. Sang Begawan menciptakan beberapa butir telur. Telur-telur itu disusunnya dari bawah ke atas. Anehnya, telur-telur itu tidak jatuh. Melihat permainan itu, Kanjeng Sunan tidak mau kalah. Telur-telur itu diambilnya satu persatu dari bawah, dan lebih aneh lagi, telur-telur itu tidak jatuh ke bawah hingga telur itu dapat diambil semuanya.
Dengan diliputi rasa malu,
akhirnya sang Begawan Minto mengajak duel Kanjeng Sunan dengan jurus-jurus
pamungkas. Setelah keduanya siap, mulailah sang Begawan menyerang Kanjeng Sunan
dengan jurus-jurus andalannya. Secepat kilat pukulan sang Begawan menghantam
Kanjeng Sunan, secepat kilat pula Kanjeng sunan mengembalikan pukulan itu kepada
sang Begawan dengan dorongan telapak tangannya. Sesuai dengan janji, akhirnya
sang Begawan mengaku kalah dan berlutut dihadapan Kanjeng Sunan seraya meminta
maaf atas kesombongannya.
Demikianlah hasil adu kesaktian sang Begawan Minto Semeru dengan Kanjeng Sunan Giri yang dimenangkan oleh Kanjeng Sunan Giri dan akhirnya Begawan Minto Semeru menjadi murid Kanjeng Sunan Giri.Setelah dirasa sudah cukup lama menimba ilmu dari Kanjeng Sunan Giri, akhirnya Begawan Minto Semeru kembali ke Gunung Lawu. Disana sang Begawan mengajak murid-muridnya untuk mengenal ajaran agama Islam.
Demikianlah hasil adu kesaktian sang Begawan Minto Semeru dengan Kanjeng Sunan Giri yang dimenangkan oleh Kanjeng Sunan Giri dan akhirnya Begawan Minto Semeru menjadi murid Kanjeng Sunan Giri.Setelah dirasa sudah cukup lama menimba ilmu dari Kanjeng Sunan Giri, akhirnya Begawan Minto Semeru kembali ke Gunung Lawu. Disana sang Begawan mengajak murid-muridnya untuk mengenal ajaran agama Islam.
Perlu kita ketahui bahwasannya diantara
salah satu kejadian adu kesaktian Begawan Minta semeru dengan Sunan Giri yang
diabadikan yaitu sepasang angsa menjadi naga.Hal itu sampai sekarang dapat
disaksikan dengan adanya monumen sepasang naga dari ukiran batu yang mirip
dengan angsa.Monumen sepasang naga dari ukiran batu yang mirip dengan angsa
itu dapat dilihat pada tangga pintu
gerbang masuk ke makam sunan Giri.
Jos
BalasHapusMakasih ka, bermanfaat banget:)
BalasHapusTerima kadih atas jawabannya☺
BalasHapus